Konsep Yin Yang atau Yinyang (Hanzi) berasal dari filsafat Cina dan metafisika kuno yang menjelaskan setiap benda di alam semesta memiliki polaritas abadi berupa dua kekuatan utama yang selalu berlawanan tapi selalu melengkapi. Yin bersifat pasif, sedih, gelap, feminin, responsif, dan dikaitkan dengan malam. Yang bersifat aktif, terang, maskulin, agresif, dan dikaitkan dengan siang. Yin disimbolkan dengan air, sedangkan Yang disimbolkan dengan api.
Yin (feminin, hitam, bersifat pasif) dan Yang (maskulin, terang, bersifat aktif) adalah dua elemen yang saling melengkapi. Setiap kekuatan di alam dianggap memiliki keadaan Yin dan Yang.
Kemungkinan besar teori Yin dan Yang berasal dari ajaran agama agraris zaman kuno. Konsep Yin Yang dikenal dalam Taoisme dan Konfusianisme, walaupun kata Yin Yang hanya muncul sekali dalam kitab Tao Te Ching yang penuh dengan contoh dan penjelasan tentang konsep keseimbangan. Konsep Yin Yang merupakan prinsip dasar dalam ilmu pengobatan tradisional Cina yang menetapkan setiap organ tubuh memiliki Yin dan Yang.
Segala sesuatu tampak merupkaan dualitas, Yin dan Yang, tetapi apabila kita perhatikan didalam simbol Yin Yang itu sendiri, terdapat Yin didalam Yang dan terdapat Yang didalam Yin, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada segala sesuatu yang mutlak Yin atau mutlak Yang. Kedua nya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, yang pada akhir nya akan menyadarkan kita bahwa tidak ada Yin dan Yang, hanya Kekosongan.
Sumber: http://eksplorasi-dunia.blogspot.com/2009/08/metafisika-kuno-yin-yang.html