Kapal yang tenggelam ini terletak di wilayah barat dekat sebuah pulau kecil Ventotene di antara Roma dan Napoli. Sejak dahulu kala perairan di kawasan tersebut merupakan rute terusan komersial yang penting, karena wilayah tersebut sering diserang oleh badai dan aliran air laut yang tidak stabil, maka sering juga ditemukan reruntuhan sejumlah bangkai kapal kuno. Tetapi kapal ini berbeda dengan reruntuhan kapal karam masa lalu, ini ditemukan oleh para ahli di laut yang lebih dalam, dengan kedalaman sekitar 100-150 m, sehingga terhindar dari pengaruh badai dan aliran air laut yang berbahaya dan masih tersimpan utuh.
Pada awal saat penemuan kapal oleh arkeolog ini masih menghadapi persaingan pemburu harta, sebagai akibat dari kemajuan teknologi, kedalaman yang dapat dicapai oleh pemburu harta semakin dalam, Annalisa Zarattini dari Departemen Kebudayaan yang bertanggung jawab atas arkeologi dalam laut berkata: "Suatu hal yang terpenting dari arkeologi ini adalah kita terlebih dahulu menemukannya dibandingkan dengan para pemburu harta karun. " Kapal yang tenggelam ini ditemukan oleh Departemen Kebudayaan Negeri tersebut yang bekerja sama dengan Aurora Trust perusahaan eksplorasi laut Amerika Serikat, prosesnya adalah setelah team peneliti melalui teknologi sonar melukis gambar dasar laut, kemudian menggunakan kendaraan remote control tanpa awak lebih lanjut mengkonfirmasian keberadaan kapal yang tenggelam tersebut.
Berdasarkan penelitian kapal karam sekarang dan barang antik yang telah diangkat, sejarah barang antik tersebut adalah sekitar dua ribu tahun. Dalam kapal memuat banyak kontainer, sebagian besar adalah porselen, di dalam terisi banyak barang seperti anggur, minyak zaitun, kecap ikan dan komoditi lainnya, masih terdapat sejumlah logam dan peralatan dapur, ini membutuhkan penelitian lebih lanjut. Saat ini, beberapa bagian benda kuno kecil telah dikeluarkan dan diberikan kepada laboratorium penelitian dan di pamerkan di pulau kecil Ventotene.
Secara umum, penemuan kapal karam di Mediterania bukan berita yang khusus, tetapi sebagian besar reruntuhan kapal yang ditemukan merupakan bangkai, dan kapal yang masih utuh ini kelestariannya sangat langka, salah satu kapal yang paling panjang adalah sekitar 20 meter, itu termasuk kapal berukuran medium saat itu. Di sisi lain, badan kapal mendarat secara lurus di dasar laut, tidak terdapat keterbatasan penelitian karena perahu terbalik, oleh sebab itu memberi kesempatan yang paling baik bagi para tenaga ahli untuk melakukan penelitian terhadap seluruh kapal dan semua barang muatannya. Zarattini berkata: "Di sini seperti sebuah museum dasar laut."(Dajiyuan/lim)
Sumber: http://erabaru.net/sejarah/56-sejarah/3386-museum-dasar-laut-kapal-romawi-kuno-muncul-